Komunikasi yang baik salah satu fondasi penting dalam pernikahan. Sayangnya, ada banyak pasangan tidak memahami bagaimana triknya berkomunikasi yang baik dengan keduanya. Bila dibiarkan, miskomunikasi yang terulang lagi terus walau tanpa ada sadar semakin lama dapat meregangkan keintiman rumah tangga. Yuk baca kekeliruan komunikasi dalam pernikahan yang semestinya tidak dikerjakan.
Pertikaian, pembicaraan, serta beda opini ialah bumbu penyedap yang tentu ada pada tiap rumah tangga. Tetapi, Anda berdua semestinya masih menghindarkan kesalahan-kesalahan di bawah ini waktu berkomunikasi dengan keduanya:
1. Berteriak pada pasangan
Saat geram, emosi memang sering tidak teratasi. Hal yang umumnya paling kelihatan ialah intonasi suara yang mulai meninggi. Seringkali satu orang malah berteriak waktu bicara pada pasangannya sebab tidak dapat mengatur amarahnya.
Tetapi tahukah Anda jika berteriak pada pasangan benar-benar tidak disarankan? Bukannya mengakhiri permasalahan berteriak malah dapat memunculkan semakin banyak perselisihan di antara Anda berdua.
Anda kemungkinan cuma merasakan lega sesaat, tapi akan ada perasaan bersalah yang malah berkelanjutan.
Dalam pernikahan, style komunikasi ini perlu dijauhi. Berteriak pada pasangan seperti memercikkan bensin ke api. Pekikan berikut yang akan jadi konsentrasi penting pasangan, bukan apa yang Anda katakan.
Mengakibatkan, pasangan malah dapat merasakan sakit hati serta berlaku defensif hingga pesan yang semula ingin Anda berikan justru tidak didengarnya.
Dibanding berteriak, coba sempatkan diri sesaat untuk diam serta menentramkan diri sesaat. Ingat, apa arah Anda mengomunikasikan kekecewaan pada pasangan? Bila maksudnya untuk bikin pasangan pahami yang Anda keluhkan, berteriak tidak jadi jalan keluarnya.
Sesudah mulai tenang, awalilah bicarakan keluhan Anda pada pasangan dengan suara yang tegas tapi tidak dengan berteriak.
2. Ingin menang sendiri
Berlaku bersaing sebetulnya bukan permasalahan. Namun butuh diingat jika Anda serta pasangan bukan musuh yang sedang sama-sama berkompetisi. Anda serta pasangan ialah satu team yang perlu sama-sama memberi dukungan serta memperkuat.
Saat berdebat dengan pasangan, jangan merasakan ingin menang sendiri. Jangan punyai pemikiran bagaimana triknya menaklukkan pasangan serta membuat dia ikuti apa ingin Anda. Dalam pernikahan, langkah komunikasi yang satu ini dapat benar-benar merubah jalinan Anda serta pasangan.
Jauhi memosisikan diri jadi satu orang yang superior satu tingkat tambah tinggi dari pasangan. Ini akan membuat keegoisan Anda makin terpupuk subur. Mengakibatkan, Anda tetap merasakan tambah tinggi serta pasangan lebih rendah.
Ingat saja jika apapun yang Anda bahas arah yang diraih sebaiknya memberikan keuntungan kedua pihak. Jangan pernah, pasangan cuma mendapatkan ruginya sebab keuntungannya semua diprioritaskan pada Anda.
3. Percakapan tetap mengenai “aku”, bukan “kita”
Waktu menikah, butuh dimengerti jika Anda serta pasangan telah jadi satu. Berarti, tidak lagi ada keegoisan semasing faksi yang diprioritaskan. Semua harus fokus pada kebutuhan “kita”. Automatis dalam pernikahan, ini butuh diaplikasikan dalam beberapa segi terhitung komunikasi.
Tetapi, merubah konsentrasi dari “aku” jadi “kita” tidak gampang. Sepanjang berpuluh tahun hidup sendiri, benar-benar lumrah bila Anda masih pikirkan diri kita. Tetapi, dengan perlahan-lahan gantilah konsentrasi Anda bukan cuma pada diri kita dan juga pada pasangan.
Ingat-ingatlah ini saat sedang berkomunikasi bersama dengan pasangan. Apapun yang dibahas upayakan untuk sampai persetujuan bersamanya. Diluar itu, coba untuk lebih perduli pada pasangan dengan bertanya bagaimana setiap harinya. Jangan pernah Anda yang cuma ingin diberi pertanyaan serta didengarkan, tanpa ada ingin berlaku sebaliknya.
Memang tidak ada pernikahan yang prima. Tetapi, coba menghindarkan beberapa kekeliruan komunikasi ini dalam pernikahan Anda serta pasangan supaya jalinan makin intim serta sehat.